Pada
awalnya sejarah seni rupa
Perkembangan
seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara garis
besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:
- Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni
rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas
tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya
yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias
tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan
(dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada
akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil
seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut
merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis
Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan
Alpera.
Lukisan-lukisan
yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan
digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu
dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan
terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa
kutub, kuda liar, dan babi hutan.
Seni
Rupa Jaman Batu
Jaman
batu terbagi lagi menjadi: jaman batu tua (Palaeolithikum), jaman batu menengah
(Mesolithikum), Jaman batu muda (Neolithikum), kemudian berkembang kesenian
dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar)
PHALEOLITIKUM
a.
Seni bangunan
Manusia
phaleolithikum belum meiliki tempat tinggal tetap, mereka hidup mengembara
(nomaden) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food gathering) tanda – tanda
adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Mereka sudah memiliki
tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di di Sulawesi Selatan
dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi pantai, dengan bukti
– bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur berupa bukit – bukit
kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapur para nelayan
b.
seni lukis
Ekspressi
seni dituangkan dalam pembuatan body painting dan juga lukisan pada batu dan
dinding-dinding gua yang mengindikasikan kegiatan ritual dan religius.
c.
seni patung
(Foto:
Phys)
ZAGREB – Seni keramik berbentuk hewan berkaki empat, yang diyakini
sebagai model rusa atau kuda ditemukan di Vela Spila, Kroasia oleh arkeolog
dari Cambridge University. Keramik tersebut diprediksi telah ada sejak ratusan
tahun lalu di zaman paleolitikum.
MESOLITIKUM
a.seni
bangunan
tanda
– tanda adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Mereka sudah memiliki
tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di Sulawesi Selatan dan
Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi pantai, dengan bukti –
bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur berupa bukit – bukit
kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapur para nelayan.
Kemudian jaman Neolithikum, manusia sudah bisa bercocok tanah dan berternak
(food producting) serta bertempat tinggal tinggal di rumah – rumah kayu / bambu
b.
seni lukis
Dari
jaman Mesolithikum ditemukan lukisan – lukisan yang dibuat pada dinding gua
seperti lukisan goa di Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Irian Jaya. Tujuan
lukisan untuk keperluan magis dan ritual, seperti adegang perburuan binatang
lambang nenek moyang dan cap jari
seni
bangunan dan seni lukis zaman mesolitikum
Peradaban
Bangsa-bangsa Kuno
Bangsa-bangsa
timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir
dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita
dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni
arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti
piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.
Selain
bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang
memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa
Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia.
Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris
yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan
tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di
dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.
- Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
Periode
ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama
Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya
benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh
corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme
(menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman
ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
- Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman
renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang
keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai
pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan.
Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap
sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642),
seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara
dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan
hokum-hukum yang dipercayai gereja.
Tokoh-tokoh
seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada
bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu
rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir
seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.
- Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
Kata
Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau
“menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan
ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula
pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika
misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan
dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan
tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance.
Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter
Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang
penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.
Rococo
diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian
yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk
penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih
indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni
menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang.
Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas
yang tidak berharga.
- Seni Rupa Abad ke-19
Penggalian
kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan
Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik
dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.
Beberapa
catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa pada abad
ke-19 ini adalah sebagai berikut:
- Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme, realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
- Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas kesenian secara umum.
- Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran.
- Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.
Beberapa
tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang
dianutnya adalah sebagai berikut:
Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis David (1748-1825)
Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich.
Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes, dll
Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.
- Seni Rupa Abad ke-20
Dengan
pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni
rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya
Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa,
telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.
Aliran-aliran
yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh
Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll.
Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido Severini.
Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky.
NEOLITIKUM
a.
seni bangunan
Pada
zaman Neolitikum kebudayaan masyarakatnya mulai berkembang dengan dibuatnya
rumah dari kayu dan bambu yang sampai sekarang masih tersisa di beberapa daerah
di wilayah Indonesia. Selain bangunan dari bahan kayu dan bambu, pada zaman
batu besar dikenal pula bangunan yang terbuat dari batu untuk keperluan
keagamaan dan kepercayaan, seperti
Dolmen
atau Stonehenge, adalah meja batu, merupakan Fungsi: – Sebagai tempat
sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adakalanya di bawah dolmen
dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh
binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh
batu.
b.
seni lukis
Kemudian
pada jaman neolithikum dan megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan –
bangunan dan benda – benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif geometris
atau motif perlambang)
c.
seni patung
Seni
patung berkembang pada jaman Neolithikum, berupa patung – patung nenek moyang
dan patung penolak bala, bergaya non realistis, terbuat dari kayu atau batu
serta bahan lainnya, selain itu patungnya juga banyak dipengaruhi seni ornamentik.
Hasil-hasil peninggalan di Jawa Barat menunjukan bahwa patung-patung memiliki
ukuran besar dengan gaya statis, frontal dan bersifat monumentalis.
MEGALITIKUM
a.
seni bangunan
Pada
jaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan – bangunan dari batu yang
berukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen,
sarkofaq, meja batu dll
Menhir
Fungsi: -sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang
Fungsi: -sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang
Punden
Berundak, Fungsi: – sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang
telah meninggal.
b.
seni lukis
Lukisan
yang berupa pahatan serta hiasan yang terdapat pada bagian-bagian bangunan adat
dan pada benda-benda kerajinan mulai dibuat pada jaman Neolitikum dan
megalitikum
c.
seni patung
Di
daerah lain seperti di daerah Nias, Toraja dan Dayak pada zaman Megalitikum
sampai saat ini masih ditemukan peninggalan karya patung. Contoh seni patung
hasil peninggalan zaman batu, seperti Arca Batu Gajah yaitu batu besar yang
dihiasi seseorang yang sedang menunggang binatang buruan, contoh lain yaitu
Arca batu yang menampakan seseorang laki-laki menegendarai seekor lembu.